WARANGGONO dan WAYANG TIMPLUNG
>>
Waranggono adalah acara kesenian yang sering diadakan di daerah Nganjuk, Jawa Timur. Waranggono juga disebut sebagai ajang seleksi sinden. Acara ini biasanya diselenggarakan oleh perkumpulan grup penyanyi yang ada di daerah Nganjuk. Acara ini diselenggarakan untuk mencetak sinden-sinden berbakat dan ditransfer ke perkumpulan pewayangan ataupun grup tari jaranan.
Wayang asli dari daerah Nganjuk ini disebut Wayang Timplung. Wayang ini hanya ada di daerah Nganjuk dan juga hanya ada satu grup pewayangan beserta satu dalang saja. Wayang ini terbuat dari kayu, seperti halnya wayang golek. Akan tetapi bentuknya tidak 3 dimensi seperti wayang golek, namun lebih mirip seperti wayang kulit yang bentuknya tipis.
Adapun karakter dalam pewayangannya kurang dari 30 karakter dan karakter utamanya hanya ada satu karakater saja. Karakter-karakter ini disimpan dalam 2 kotak besar yang juga terbuat dari kayu. Uniknya, grup wayang ini hanya mengadakan pagelaran jika mereka diundang. Dan yang lebih unik lagi adalah cara pembawaannya ke tempat pagelaran yang berbeda dengan yang lainnya. Yaitu harus dibawa oleh orang, dengan kata lain tidak boleh diangkut menggunakan kendaraan atau alat transportasi apapun. Alur ceritanya pun hampir sama dengan wayang kulit yang lainnya, namun ada satu cerita yang alur dan bentuk ceritanya sama dengan wayang kulit biasanya. Satu cerita itu adalah cerita tentang Mpu Sendok.
Next episode......
Next episode......
Wayang asli dari daerah Nganjuk ini disebut Wayang Timplung. Wayang ini hanya ada di daerah Nganjuk dan juga hanya ada satu grup pewayangan beserta satu dalang saja. Wayang ini terbuat dari kayu, seperti halnya wayang golek. Akan tetapi bentuknya tidak 3 dimensi seperti wayang golek, namun lebih mirip seperti wayang kulit yang bentuknya tipis.
Adapun karakter dalam pewayangannya kurang dari 30 karakter dan karakter utamanya hanya ada satu karakater saja. Karakter-karakter ini disimpan dalam 2 kotak besar yang juga terbuat dari kayu. Uniknya, grup wayang ini hanya mengadakan pagelaran jika mereka diundang. Dan yang lebih unik lagi adalah cara pembawaannya ke tempat pagelaran yang berbeda dengan yang lainnya. Yaitu harus dibawa oleh orang, dengan kata lain tidak boleh diangkut menggunakan kendaraan atau alat transportasi apapun. Alur ceritanya pun hampir sama dengan wayang kulit yang lainnya, namun ada satu cerita yang alur dan bentuk ceritanya sama dengan wayang kulit biasanya. Satu cerita itu adalah cerita tentang Mpu Sendok.